Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Unggas.co.id – Ternak ayam joper merupakan peluang bisnis menguntungkan yang ramah pemula. Pilihan ternak ini juga cocok bagi para peternak ayam yang ingin beralih budidaya dari ayam broiler, karena karakteristik ayam joper yang lebih kuat.
Ayam joper merupakan ayam hasil persilangan ayam kampung pejantan dan ayam negeri petelur. Menghasilkan ayam yang sesuai harapan peternak masa kini, yakni memiliki masa panen lebih singkat. Mulai dari 45-50 hari hingga paling lama 3 bulan.
Karena sifatnya yang mudah dipanen, ayam ini jadi primadona budidaya ternak di berbagai daerah. Lalu bila mau, bagaimana cara ternak ayam joper serta berapa modal dan keuntungannya? Simak lebih lanjut untuk mengetahuinya.
Ayam joper memang mudah dipelihara, bahkan oleh mereka yang tidak memiliki pengalaman beternak sekalipun. Meski begitu, kamu harus tetap mengikuti panduan guna meminimalisir timbulnya kerugian.
Berikut kami berikan langkah-langkah budidaya ayam joper secara runtut, mulai dari usia kecil (DOC) sampai dengan masa panen.
Pembelian bibit (sebutan untuk DOC ayam ternak) memang penting. Tetapi, jangan sampai persiapan kandang belum kamu lakukan secara maksimal.
Untuk persiapan kandang, tidak perlu lahan tanah yang terlalu luas. Untuk 1.000 ekor DOC ayam ternak, kamu bisa menyiapkan 8 x 12 m lahan.
Kemudian, lahan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu untuk:
Gunanya koran pada kandang brooding adalah untuk menebar pakan. Hal ini dilakukan untuk melatih anak ayam belajar mematuk. Setelah 2 hari, koran bisa dilepas.
Pada kandang pembesaran, kamu perlu memperhatikan ventilasi untuk mencegah ayam dari suhu panas dan stres. Selain itu, beri pagar serta atap untuk menjaga kenyamanan ayam dan juga sebagai pengaman.
Baca juga: Ukuran Kandang Ayam Joper 100 Ekor
Selanjutnya, memilih bibit joper berkualitas unggul dengan ciri-ciri berikut:
Sayangnya, ternak ayam joper memiliki kendala dalam hal pemasokan bibit. Seringkali pemula tertipu membeli bibit murah tanpa mengetahui kualitasnya.
Umumnya, hal tersebut baru akan disadari setelah ayam tumbuh dan tidak mampu mencapai bobot yang diharapkan.. Dengan kata lain, sebanyak apapun pakan yang diberikan, percuma jika bibitnya kurang bagus.
Memang, cukup merepotkan menginspeksi bibit satu per satu. Sehingga untuk menjamin kualitas, kami sarankan membeli DOC ayam melalui pemasok khusus bibit joper berkualitas.
Biasanya, pemasok tersebut merupakan perusahaan besar yang memiliki ahli pakar biologi, genetika dan lain-lain. Meski harganya lebih tinggi, namun bukan masalah untuk meminimalisir kerugian.
Kandang dan bibit sudah disiapkan, langkah berikutnya termasuk dalam proses pemeliharaan. Pemeliharaan masuk kandang diawali dengan pemberian air terlebih dahulu. Dua hari pertama, DOC joper diberikan air yang dicampur dengan gula.
Air gula bermanfaat mengurangi stres pada DOC karena terlalu lama di perjalanan atau adaptasi dengan lingkungan baru, serta memberikan sumber energi.
Untuk hari berikutnya diberikan Vita Chick, yakni vitamin khusus untuk anak ayam sampai dewasa. Bentuk vitamin tersebut berupa bubuk yang dilarutkan dengan air hingga warnanya kecokelatan.
Pakan merupakan aspek paling banyak menelan biaya dalam budidaya ternak. Maka dari itu, penting untuk memperhatikan dan menghitung kebutuhan pakan sesuai jumlah ayam yang akan diternak agar terhindar dari kerugian.
Pilih pakan jadi dengan kandungan protein tinggi. Persentasenya sekitar 19-22% untuk ayam joper dan 20-21% untuk DOC joper.
Comfeed Broiler – I adalah salah satu merek pakan ternak ayam joper yang banyak dipilih sebagai pertimbangan.
Selain jenis pakan, jumlah pakan harian menentukan bobot panen ayam. Kamu bisa mengikuti panduan dalam tabel berikut sebagai gambaran umum.
Usia Ayam | Target Bobot | Kebutuhan Pakan/Hari/1 Ekor | Kebutuhan Pakan/7 Hari/100 Ekor |
0-7 hari | 30-60 gram | 10 gram | 7 kg |
8-14 hari | 60-100 gram | 15 gram | 12 kg |
15-21 hari | 100-160 gram | 20 gram | 14 kg |
22-28 hari | 150-250 gram | 30 gram | 21 kg |
29-35 hari | 250-400 gram | 40 gram | 28 kg |
36-42 hari | 400-500 gram | 50 gram | 35 kg |
43-49 hari | 550-800 gram | 60 gram | 42 kg |
50-60 hari | 800-1100 gram | 70 gram | 49 kg |
Maka, total kebutuhan pakan yang harus dipersiapkan dari DOC sampai siap panen mencapai bobot +1 kg per ekornya yaitu sekitar 208 kg.
Untuk pemberian pakan dilakukan secara teratur tiap sore. Pastikan tempat pakan tertutup dengan plastik corong untuk menghindari ayam joper bertengger di atasnya dan mengotori pakan yang bisa menyebabkan penyakit.
Khusus pada usia ayam 30 hari, biasanya beberapa menunjukkan gejala kanibalisme, yang ditandai dengan kebiasaan mematukkan paruh pada kepada joper ayam lain. Masalah tersebut dapat teratasi dengan cara:
Meski ayam joper terkenal memiliki daya tahan yang bagus, pemberian vaksin sangatlah penting. Terlebih jika budidaya dilakukan dalam jumlah banyak, atau minimal 100 ekor.
Pemberian vaksin diberikan setelah DOC masuk ke dalam kandang. Adapun beberapa jenis vaksin yang digunakan oleh para peternak menyesuaikan standar budidaya ayam joper.
Umur (Hari) | Vaksin |
1 | Medivac Gumboro B |
4 | Medivac ND Clone 45 |
10 | Medivac AI |
14 | Medivac Gumboro A |
18 | Medivac ND La Sota |
28 | Medivac Gumboro A |
36 | Medivac ND La Sota |
Gumboro dan ND adalah vaksin ayam joper yang wajib diberikan. Lainnya bersifat optional. Adapun pemberian vaksin dilakukan melalui mulut dengan cara dicekoki lewat mulut.
Pemeliharaan dengan cara penyemprotan antiseptik ditujukan untuk mencegah pertumbuhan bakteri, jamur dan penyebab penyakit lainnya yang membahayakan populasi ternak. Selain mematikan penyebab penyakit, penyemprotan ini bermanfaat untuk mengurangi bau kandang.
Namun tentu pemilihan antiseptik yang digunakan harus aman bagi ayam joper dan dagingnya setelah diolah nanti.
Lakukan penyemprotan setiap pagi atau siang hari. Jika musim hujan, penyemprotan wajib diberikan setiap hari. Bila kemarau, hanya 3 hari sekali.
Berikutnya adalah tahap pengecekan pembesaran untuk mengetahui apakah pertumbuhan ayam ternak bagus atau tidak.
Caranya yaitu dengan memilih sampel secara acak sebanyak 10 ekor. Cocokkan berat ayam pada tabel takaran pakan ayam di atas, apakah bobotnya sudah sesuai dengan target atau tidak.
Baca juga: Tabel Bobot Ayam Joper yang Ideal Sesuai Umur Ayam
Setelah melewati tahap pemeliharaan, bagian paling menantang yang terkadang menghambat pertumbuhan bisnis yakni terkait pemasaran.
Biasanya, peternak joper menjual ayam kepada para “bakul”, yakni sebutan untuk para pengepul ayam yang membeli langsung di kandang.
Banyak peternak berpengalaman menyarankan agar pemula tidak bergantung hanya pada pengepul. Melainkan dengan mengikuti tips berikut untuk mendapatkan harga yang ideal dan menguntungkan, yaitu:
Setelah memahami bagaimana persiapan, perawatan hingga pemasaran ayam joper, selanjutnya menghitung estimasi keuntungan dari ternak ayam joper.
Untuk mempermudah penghitungan modal dan keuntungan, kami berikan contoh berdasarkan jumlah ayam 100 ekor. Jika kamu ingin memelihara 200 ekor dan seterusnya, tinggal kalikan kelipatannya saja untuk mengetahui keuntungan pastinya.
Berapa keuntungan memelihara 100 ekor joper? Simak selengkapnya di bawah ini.
Untuk mengetahui keuntungan, kita perlu menghitung modal terlebih dahulu. Berikut daftar modal keseluruhan, dari DOC sampai panen.
Kategori | Kebutuhan | Biaya |
Kandang | Sekam | Rp 45.000 |
Koran bekas | Rp 5.000 | |
Listrik | Rp 30.000 | |
Bahan Baku | DOC ayam joper 100 ekor | Rp 650.000 |
Pakan jadi 4 sak (1 sak=50 kg Rp 630.000) | Rp 2.520.000 | |
Obat-obatan | Probiotik, vaksin | Rp 120.000 |
Total | Rp 3.370.000 |
Selain menghitung modal, mari asumsikan estimasi kematian dengan persentase 5% sehingga tersisa 95 ekor.
Sementara itu, harga panen ternak joper ayam per ekornya tertinggi berkisar antara Rp 45.000-50.000 per ekor. Kita hitung berdasarkan harga terendah yakni Rp 45.000 per ekor. Maka keuntungan panen yang didapat sebanyak:
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ayam joper memiliki masa panen lebih singkat dibandingkan ayam kampung yang mencapai 6 bulan untuk sampai masa panen. Faktor ini menjadi salah satu keuntungan bagi peternak joper karena perputaran modal menjadi lebih cepat.
Ayam joper juga memiliki postur tubuh gemuk seperti ayam negeri. Karena itu, bobot ayam joper umumnya lebih berat dibandingkan ayam kampung seumurnya.
Sebagai perbandingan, bobot ayam joper dengan umur 60 hari sekitar 800 gr-1,2 kg, sedangkan ayam kampung hanya 500-600 gr.
Pemeliharaan ayam joper juga relatif mudah dilakukan. Untuk urusan makanan tidak rewel, bahkan bisa mengandalkan sampah makanan sehari-hari sebagai makanannya. Hal tersebut dikarenakan daya tahan ayam joper yang tinggi, berbeda dengan ayam broiler yang dikenal gampang sakit.
Demikian tadi panduan mendapatkan keuntungan yang maksimal dari proses ternak yang tergolong cepat dan memiliki harga jual yang cenderung tinggi.
Semoga panduan cara ternak ayam joper, penghitungan modal dan keuntungannya tadi bermanfaat sebagai pertimbangan sebelum mulai ternak ayam joper.